Rabu, 19 Desember 2012

ARTI HIDUP


ARTI HIDUP
Hidup ini adalah anugerah yang luar biasa,jadi loh harus bisa menghargainya dengan baik .jaga dan cintailah hidup loh.jadilah orang yang dimana pada saat kelahiranmu orang banyak senang gembira dan pada kematianmu orang banyak bersedih.Apa saja yang terjadi didalam hidupmu adalah hal dari kehidupan yang harus dihadapi dengan semangat dan motivasi yang kuat,karena disetiap masalah pasti ada jalan keluarnya.Rendah hatilah pada saat engkau menang dan bersabarlah pada saat engkau kalah.Karena disetiap permainan pasti ada yang menang dan ada yang  kalah.Makanya berusahalah sebaik mungkin supaya peluang untuk menang besar.

Kebesaran Jiwa Seorang Ibu


Kebesaran Jiwa Seorang Ibu
Di sebuah kota kecil hiduplah seorang ibu dengan anaknya laki laki. bapak dari anak ini sudah meninggal sejak ia masih dalam kandungan ibunya.

Sang bapak meninggal akibat suatu kecelakaa
n. Tinggallah sang ibu bekerja keras siang dan malam, untuk membiayai kehidupan mereka. Di pagi dan siang hari, ia bekerja di sebuah industri rumah tangga, malamnya, ia menyuci pakaian2 tetangga dan menyulam sesuai dengan pesanan pelanggan.

Kebanyakan ia melakukan semua pekerjaan ini sambil menggendong anak di punggungnya. Walaupun ia cukup berpendidikan, ia menyadari bahwa pekerjaan lain tidak memungkinkan, karena ia harus berada di sisi anaknya setiap saat. Tetapi sang ibu tidak pernah mengeluh dengan pekerjaannya?

Di usia tiga tahun sang anak tiba2 sakit keras. Demamnya sangat tinggi. Ia segera dibawa ke rumah sakit setempat. Anak tsb harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Biaya pengobatan telah menguras habis seluruh tabungan dari hasil kerja kerasnya selama ini, dan itupun belum cukup. Sang ibu akhirnya meminjam ke sana-sini, kepada siapapun yang bermurah hati untuk memberikan pinjaman.
dengan modal pinjaman dari orang lain maka sang anak mulai membaik. Saat diperbolehkan pulang, sang dokter menyarankan untuk membuat sup ramuan, untuk mempercepat kesembuhan putranya.

Ramuan tsb terdiri dari obat2 herbal dan daging sapi untuk dikukus bersama. Tetapi sang ibu hanya mampu membeli obat2 herbal tsb, ia tidak punya uang sepeserpun lagi untuk membeli daging. Untuk meminjam lagi, rasanya tak mungkin, karena ia telah berutang kepada semua orang yang ia kenal, dan belum terbayar. Ketika di rumah, sang ibu menangis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, untuk mendapatkan daging. Toko daging di desa tsb telah menolak permintaannya, untuk bayar di akhir bulan saat gajian.

Diantara tangisannya, ia tiba2 mendapatkan ide untuk menjual sebagian darahnya.hasil penjualan darahnya hanya mampu membeli setengah kilo daging sapi.setiap saat anak butuh konsumsi daging sapi,sang ibu kembali harus menjual darahnya.

Waktu telah berlalu Sang anak juga sudah sekolah. Sang ibu sekarang bekerja sebagai penjaga toko, karena ia sudah bisa meninggalkan anaknya di siang hari,dan pada sore hari ibunya mencuci pakaian tetangga untuk menambah penghasilan.

Hari2 mereka lewatkan dengan kebersamaan, penuh kebahagiaan. sang anak senang sekali melihat ibunya tertawa,karena di tawanya sang ibu membuat sang anak mendapatkan sesuatu yang indah bila di pandang. Sejak saat itu sang anak memutuskan untuk membuat ibunya bahagia.Sang anak terkadang memaksa ibunya, agar ia bisa membantu ibunya menyuci di malam hari.

Ia tahu ibunya masih menyuci di malam hari, karena perlu tambahan biaya untuk sekolahnya. "Ma,biar saya cucikan semua baju itu"kata sang anak di saat ibunya hendak mencuci pakaian tetangga.
"Biar nanti mama saja yang mencuci,nak.kamu nanti kelelahan dan tidak bisa belajar nanti."jawab ibu
"ma,tolong kasih saya saja yang mencuci baju itu,mama saya lihat sudah kelelahan dari pagi tadi bekerja di toko." paksa sang anak sambil menatap ibunya dengan wajah memohon agar ia di berikan mencuci pakaian itu.di gandengnya tangan ibunya untuk masuk ke dalam rumah,setelah ibunya di dudukan di kursi sang anak beranjak untuk mencuci pakaian. sang ibu hanya menatap anaknya di tempat duduk dengan mengalirkan air mata,"Ia memang seorang anak yang cerdas dan rajin" gumam ibunya dalam hati.

Setiap pulang sekolah sang anak mengambil pakaian dari tetangganya untuk di cuci.
Ia juga tahu, bulan depan adalah hari ulang tahun ibunya. Ia berniat membelikan sebuah Gaun, yang sangat didambakan ibunya selama ini. Ibunya pernah mencobanya di sebuah toko, tetapi segera menolak setelah pemilik toko menyebutkan harganya. Gaun itu sangat bagus, tidak terlalu mewah, tetapi bagi mereka, itu terlalu mahal. Masih banyak keperluan lain yang perlu dibiayai. Di lain waktu sang anak segera pergi ke toko tsb, yang tidak jauh dari rumahnya. Ia meminta kepada kakek pemilik toko agar menyimpan gaun tsb, karena ia akan membelinya bulan depan. “Apakah kamu punya uang?” tanya sang pemilik toko. “Tidak sekarang, nanti saya akan punya”, kata sang anak dengan serius.

Ternyata, bulan depan sang anak benar2 muncul untuk membeli Gaun tsb. Sang kakek juga terkejut, kiranya sang anak hanya main2. Ketika menyerahkan uangnya, sang kakek bertanya “Dari mana kamu mendapatkan uang itu? Bukan mencuri kan ?”. “Saya tidak mencuri, kakek. Hari ini adalah hari ulang tahun ibuku. Saya biasanya naik angkutan pulang pergi ke sekolah. Selama sebulan ini, saya berjalan kaki saat pulang dari sekolah ke rumah, uang jajan dan ongkos saya simpan untuk beli gaun ini. Kakiku sakit, tapi ini semua untuk ibuku. O ya, jangan beritahu ibuku tentang hal ini. Ia akan marah” kata sang anak. Sang pemilik toko tampak kagum pada anak tsb.

Seperti biasanya, sang ibu pulang dari kerja di sore hari. Sang anak segera memberikan ucapan selamat pada ibu, dan menyerahkan gaun tsb. Sang ibu terkejut bercampur haru, ia bangga dengan anaknya. gaun ini memang adalah impiannya. Tetapi sang ibu tiba2 tersadar, dari mana uang untuk membeli gaun tsb. Sang anak tutup mulut, tidak mau menjawab. “Apakah kamu mencuri, Nak?” Sang anak diam seribu bahasa, ia tidak ingin ibu mengetahui bagaimana ia mengumpulkan uang tersebut. Setelah ditanya berkali2 tanpa jawaban, sang ibu menyimpulkan bahwa anaknya telah mencuri. “Walaupun kita miskin, kita tidak boleh mencuri. Bukankah ibu sudah mengajari kamu tentang hal ini?” kata sang ibu.

Lalu ibu mengambil rotan dan mulai memukul anaknya. Biarpun ibu sayang pada anaknya, ia harus mendidik anaknya sejak kecil. Sang anak menangis, sedangkan air mata sang ibu mengalir keluar saat memukul anaknya. Hatinya begitu perih, karena ia sedang memukul belahan hatinya. Tetapi ia harus melakukannya, demi kebaikan anaknya.

Suara tangisan sang anak terdengar keluar. Para tetangga menuju ke rumah tsb heran, dan kemudian prihatin setelah mengetahui kejadiannya. “Ia sebenarnya anak yang baik”, kata salah satu tetangganya. Kebetulan sekali, sang pemilik toko sedang berkunjung ke rumah salah satu tetangganya yang merupakan familinya.Ketika ia keluar melihat ke rumah itu, ia segera mengenal anak itu. Ketika mengetahui persoalannya, ia segera menghampiri ibu itu untuk menjelaskan. Tetapi tiba2 sang anak berlari ke arah pemilik toko, memohon agar jangan menceritakan yang sebenarnya pada ibunya.

“Nak, ketahuilah, anak yang baik tidak boleh berbohong, dan tidak boleh menyembunyikan sesuatu dari ibunya”. Sang anak mengikuti nasehat kakek itu. Maka kakek itu mulai menceritakan bagaimana sang anak tiba2 muncul di tokonya sebulan yang lalu, memintanya untuk menyimpangaun tsb, dan sebulan kemudian akan membelinya. Anak itu muncul siang tadi di tokonya, katanya hari ini adalah hari ulang tahun ibunya. Ia juga menceritakan bagaimana sang anak berjalan kaki dari sekolahnya pulang ke rumah dan tidak jajan di sekolah selama sebulan ini, untuk mengumpulkan uang membeli gaun kesukaan ibunya.

Tampak sang kakek meneteskan air mata saat selesai menjelaskan hal tsb, begitu pula dengan tetangganya. Sang ibu segera memeluk anak kesayangannya, keduanya menangis dengan tersedu-sedu?.”Maafkan saya, Nak.” “Tidak Bu, saya yang bersalah”???..jawab si anak. "saya hanya ingin membuat ibu bahagia" ucapnya dengan menanggis.

Ketika sang anak bertambah besar sang ibu menginginkan anaknya kuliah mengambil jurusan satra inggris. Keuangan sang ibu sudah agak membaik, dibandingkan sebelumnya,sehingga ia bisa membiayai kuliah anaknya di ibukota. maka kuliahlah sang anak di ibukota sedang sang ibu masih tetap tinggal di rumah dan ia bekerja dengan tekunnya. "aku harus semakin rajin bekerja untuk membiayai anakku." pikir sang ibu.

Selama kuliah sang anak telah menunjukan prestasi yang gemilang,ia berusaha mendaptkan nilai yang bagus,karena ia ingin membuat ibunya bahagia..Tiba waktu wisuda sang ibu pun menghadiri wisuda anaknya. ia duduk di barisan kedua di antara para orang tua. acara demi acara telah berjalan dengan baik.tiba waktunya untuk pemberian penghargaan bagi siswa yang teladan. Dan tanpa di duga sang anak mendapat penghargaan tersebut sebagai anak yang pintar dan teladan.

Sang anak mendapat pangilan untuk maju ke mimbar dan dosen mempersilahkan sang anak untuk menyampaikan ucapan terima kasih. Suasana di ruangan mendadak sunyi,yang hanya terdengar suara langkah sang anak menuju mimbar. di depan mic sang anak menanggis sambil menatap wajah ibunya dan ia mulai berkata. "mama,apa yang aku dapat ini tidak sebanding dengan apa yang mama lakukan kepada saya. Ini bisa saya dapat pun dari usaha tangan mama."

Suasana semakin hening yang terdengar hanya tangisan dari sang anak dan isak dari ibunya.dengan mata yang masih tertuju kepada ibunya sambil meteskan air mata ia melanjutkan. "sesungguhnya,saya tidak menginginkan jurusan ini,karena saya tidak suka. tetapi karena mama yang meminta saya untuk mengambil jurusan sastra inggris akhirnya saya hanya menurut apa kata mama.

sebetulnya saya mau menolak apa yang mama mau,tapi karena saya berjanji untuk membuat mama bahagia,akhirnya saya berusaha untuk mewujudkan impian mama." sang ibu tak kuasa membendung air matanya. Lalu sang anak melanjutkan, "dengan hormat saya mengundang mama untuk naik ke mimbar,biar mamalah yang layak memegang penghargaan ini. sang ibu langsung berlari dan memeuk anaknya dengan begitu sayang,mereka berpelukan sambil menanggis bersama sama.

suasana menjadi tampak mengharukan semua orang yang hadir di ruangan itu pun ikut meneteskan air mata menyaksikan adegan tersebut.

Senin, 10 Desember 2012

Lirik lagu : Santana Trio - Maria


Lirik lagu : Santana Trio - Maria
Description: Santana Trio - Maria
Nang pe naung muli ho ito hasian
Nang pe dao ho sian au
Anggo roha hu sai hot doi tu ho
Sahat rodi na lao mate au 
Manghirim au diharorom hasian
Manghirim au dijanjimi
Nungnga martaon au paima ima ho
Surat sabikbik pe so ro 
Sai holan na marsak au ito
Sipata sai ro do tu nipikku bohi mi
Maria taringot au naung salpui
Maria sega nai pikkiran hi marningot ho
Maria didia ho
Sai…………….

Senin, 03 Desember 2012

Perubahan wujud benda


Perubahan wujud benda

D. Perubahan wujud benda
1. Mencair
Mencair adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi cair. Contohnya Lilin yang dibakar akan meleleh dan mencair, es batu mencari karena pemanasan suhu
2. Membeku
Membeku adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi padat. Contohnya proses air yang dimasukan kedalam kulkas sehingga air berubah menjadi es batu.
3. Menguap
Menguap adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi gas. Contohnya proses pemanasan air didalam panci hingga mendidih dan berubah menjadi panas, bila air dipanaskan terus menerus maka air akan habis
4. Mengembun
Mengembun adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi cair. Contohnya awan menjadi hujan dan embun. Proses pengembunan dapat dilihat pada waktu pagi hari kita akan melihat titik-titik embun yang menempel pada daun tanaman
5. Menyublim
Menyublim adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi gas. Contohnya pada waktu kita menyimpan baju dilemari kita sering memberikan kapur barus (kamper), kamper itu lama-lama akan habis dengan sendirinya.
6. Mengkristal
Mengkristal adalah perubahan wujud dari gas menjadi padat.

Kamis, 29 November 2012

Si Pelit


Si Pelit


Description: Pengembara dan si Pelit yang kehilangan hartaSeorang yang sangat pelit mengubur emasnya secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tempat dimana dia mengubur emasnya, menggalinya dan menghitungnya kembali satu-persatu untuk memastikan bahwa tidak ada emasnya yang hilang. Dia sangat sering melakukan hal itu sehingga seorang pencuri yang mengawasinya, dapat menebak apa yang disembunyikan oleh si Pelit itu dan suatu malam, dengan diam-diam pencuri itu menggali harta karun tersebut dan membawanya pergi.
Ketika si Pelit menyadari kehilangan hartanya, dia menjadi sangat sedih dan putus asa. Dia mengerang-erang sambil menarik-narik rambutnya.
Satu orang pengembara kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis dan bertanya apa saja yang terjadi.
"Emasku! oh.. emasku!" kata si Pelit, "seseorang telah merampok saya!"
"Emasmu! di dalam lubang itu? Mengapa kamu menyimpannya disana? Mengapa emas tersebut tidak kamu simpan di dalam rumah dimana kamu dapat dengan mudah mengambilnya saat kamu ingin membeli sesuatu?"
"Membeli sesuatu?" teriak si Pelit dengan marah. "Saya tidak akan membeli sesuatu dengan emas itu. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbelanja sesuatu dengan emas itu." teriaknya lagi dengan marah.
Pengembara itu kemudian mengambil sebuah batu besar dan melemparkannya ke dalam lubang harta karun yang telah kosong itu.
"Kalau begitu," katanya lagi, "tutup dan kuburkan batu itu, nilainya sama dengan hartamu yang telah hilang!"
Harta yang kita miliki sama nilainya dengan kegunaan harta tersebut.